Analysis of the Job Creation Act (UUCK) Mandate Through Government Regulation Number 18 of 2021

Authors

  • Arif Tri Wibowo Mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional https://orcid.org/0000-0001-6343-703X
  • Dzulhidayah Kinanggi Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

DOI:

https://doi.org/10.31292/mj.v2i1.21

Keywords:

Management Rights, Land, Job Creation (UUCK), Inconsistency

Abstract

Agrarian conflicts occur from legal politics in the land sector, where the rules issued by the government are not compatible or contradictory. The Job Creation Act (UUCK) provides convenience in various regulatory aspects such as in the land sector, one of the implementing regulations is Government Regulation no. 18 of 2021. This study focuses more on analyzing with the intention to show a comparison of regulations that have been issued before and after the Job Creation Act as a regulation arrangement in the land sector through Government Regulation No. 18 Year 2021. The author uses a quali­tative method through a statute approach by collecting data and information and interpreting matters relating to relevant objects to draw conclusions. The results of the analysis show that the Job Creation Act has produced implementing regulations for at least 5 (five) government regulations in the land sector to cut previous regulations and reorganize regulations. Govern­ment Regulation No. 18 of 2021 provides new scope arrangements such as arrangements for Right to Manage (HPL), Land Reclamation, Land Destroyed, Space Above Land (RAT) and Underground Space (RBT). Government Regula­tion No. 18 of 2021 cut overlapping regulations in the land sector so that in their implementation, they can be aligned according to objectives by priori­tizing the interests of the wider community and minimizing agrarian conflicts. However, the birth of Government Regulation No. 18 of 2021 raises prob­lems and does not refer to the Basic Agrarian Law as a special law.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustina, E. (2021). Kajian Yuridis Program Penerbitan Sertipikat Hak Atas Tanah Elektronik. Solusi, 19(September), 341–358.

Antari, L. P. S. (2021). Undang-Undang Cipta Kerja di Bidang Agraria. Jurnal Yusthima, Yusthika Mahasaraswati, 01(01), 11–22.

Boneka, J. P. R. R., Anis, F. H., & Karamoy, R. V. (2015). Rumah Susun bagi Orang Asing menurut Peraturan Pemerintah RI. Nomor. 18 tahun 2021. Jurnal Lex Privatum, X(1), 1–18.

Camalia, T. C., & Taupiqqurrahman. (2021). Status Tanah Ulayat Atas Hak Guna Usaha yang telah Berakhir (Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021). Jurnal Ilmu Hukum (DELEGALATA), Volume 6 Nomor 2, Juli-Desember Tahun 2021, 6(18), 423–432. https://doi.org/10.30596/delegalata.v

Devita, S. M. (2021). Perkembangan Hak Pengelolaan Atas Tanah Sebelum dan Sesudah Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2021 Tentang Hak pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah. Jurnal Hukum Lex Generalis. Vol.2 No.9, 2(9), 870–888.

Djongga, S., C. J., Heriyandi, Poerwanto, H., Hutasoit, J., Anam, K., & Wiyono, B. (2020). Perlindungan Hukum Terhadap Kesejahteraan Pekerja Melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Lex Specialis, 1(2), 178–188.

Hartanto, J. A., Waluja, H. D., & Waluja, H. D. (2021). Kepastian Hukum Kepemilikan Rumah Susun Oleh Orang Asing Dalam Undang-Undang Cipta Kerja. RechtIdee, Vol. 16, No. 2, 267–281.

Hermawan, S., & Hananto, S. A. (2021). Pengaturan Ruang Bawah Tanah berdasarkan Prinsip Agraria Nasional. Pandecta Research Law Journal, 16(1), 27–44.

KOMPAS. (2021). Menurut PP 18, Sertifikat Elektronik dan Konvensional Punya Kedudukan Sama di Mata Hukum.

Lijaya, M. P., Anggarawati, N. P. P., & Rumaisa, D. (2021). Karakteristik Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Bagi Warga Negara Asing yang Berkedudukan di Indonesia. Rechstregell: Jurnal Ilmu Hukum, 4(1), 25–40.

Maufiroh, P., Rachman, B. R., & Purnaningrum, E. (2021). Kajian Hukum terhadap Inkonsistensi Vertikal Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021. Jurnal Education and Development, Institut Pendidikan Tapanuli Selatan, 9(4), 191–196.

Mulyani, B. (2020). Dekonstruksi Pengawasan Peraturan Daerah Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. JURIDICA?: Jurnal Fakultas Hukum Universitas Gunung Rinjani, 2(1), 91–113. https://doi.org/10.46601/juridica.v2i1.183

Pradhyksa, D. P. (2021). Pengaturan Pendayagunaan Sumber Daya Air dalam Undang-Undang Cipta Kerja dan Korelasinya dengan Pasal 33 UUD 1945. Ascarya: Journal of Islamic Science, Culture, and Social Studies, 1(2). https://doi.org/10.53754/iscs.v1i2.16

Priskila Ginting, Y. (2021). Perspektif Pluralisme Hukum Pasca Pembentukan Undang Undang Cipta Kerja. Majalah Hukum Nasional, 51(1), 59–71. https://doi.org/10.33331/mhn.v51i1.135

Riyanto, S., Sumardjono, M. S. ., Hiariej, E. O. ., Sulistiowati, Hernawan, A., Mochtar, Z. A., Diantoro, T. D., Yuniza, M. E., Wardana, I. G. A. M., & Izzati, N. R. (2020). Kertas Kebijakan: Catatan Kritis dan Rekomendasi Terhadap RUU Cipta Kerja. Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 4–13.

Sibuea, H. Y. P. (2013). Tinjauan Yuridis Atas Pemanfaatan Ruang Di Bawah Tanah. Negara Hukum, 4(Land Reform), 18–34.

Sonata, D. L. (2014). Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris: Karakteristik Dari Metode Meneliti Hukum. Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum, 8(1), 15–35.

Surayya, I. (2020). Idiologi Hukum Pendaftaran Tanah Dalam Sistem Hukum Agraria. Jatiswara, 34(1). https://doi.org/10.29303/jatiswara.v34i1.224

Universitas Gadjah Mada. (2021). Pakar UGM: Terdapat Sejumlah Inkonsistensi dalam PP No. 18 Tahun 2021.

Utomo, S. (2021). Perjalanan Reforma Agraria Bagian Dari Amanah Konstitusi Negara. Veritas et Justitia, 7(1), 115–138. https://doi.org/10.25123/vej.v7i1.3935

Wardhani, D. K. (2020). Disharmoni Antara Ruu Cipta Kerja Bab Pertanahan Dengan Prinsip-Prinsip Uu Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA). Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 6(2), p 440-455.

Downloads

Published

2022-08-30

How to Cite

Wibowo, A. T., & Kinanggi, D. . (2022). Analysis of the Job Creation Act (UUCK) Mandate Through Government Regulation Number 18 of 2021. Marcapada: Jurnal Kebijakan Pertanahan, 2(1), 1–11. https://doi.org/10.31292/mj.v2i1.21