Implementasi Hak Servituut pada Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Kabupaten Bekasi

Authors

  • Nugraha Salman Ishaya Kantor Pertanahan Kota Cimahi
  • Haryo Budhiawan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
  • Koes Widarbo Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

DOI:

https://doi.org/10.31292/jm.v1i1.6

Keywords:

PTSL, Servituut Rights, Social Functions on Land, Transfer of Land Rights

Abstract

The Ministry of ATR/BPN organizes land registration innovations based on the national strategic program, namely PTSL. The implementation of PTSL aims at accelerating land registration in a fair and equitable manner, including anticipating disputes in the field of utilization and spatial planning. One important issue is the dispute over road access. The Land Office of Bekasi Regency applies a policy of implementing servituut rights in land registration activities as an anticipation of disputes related to road access. This research was conducted to understand the implementation of servituut rights as the actualization of the social function of land in the PTSL program at the Bekasi Regency Land Office. This study uses empirical legal research methods. The results of the research show that the implementation of the servituut rights policy is motivated by the dualism of road status, the existence of regional development and land acquisition, and the relatively high land value. The implementation of the policy has undergone a change in meaning, from restrictions on land use to the obligation to surrender some land rights. For PTSL participants who agree to give up part of their rights for roads, the administration of the transfer of rights is carried out in a Declaration Letter on Land Boundaries and Land Areas. For those who disagree, the plot of land is included in the K3 category and a land register is made.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustina, R. (2003). Perbuatan melawan hukum. Jakarta: Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Anggitiawan, R. (2016). Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam Melaksanakan Pendaftaran Tanah Yang Masih Berupa Letter C Di Kabupaten Magetan. Jurnal Repertorium Edisi Khusus Program MKN FH Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2(1), 106-124.

Dakhriawan, S. (2014). Tinjauan yuridis pengabdian pekarangan sebagai fungsi sosial dalam rangka pendaftaran tanah (studi di Kantor Pertanahan Kota Makassar) (Skripsi DIV). Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional. Yogyakarta.

Fitra, E. (2014). Pelanggaran hak servituut (pengabdian pekarangan) warga Lengkong Gudang Serpong - Tangerang Selatan ditinjau dari Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Skripsi S1). Universitas Trisakti. Jakarta.

Gueci, R. S. (2016). Penguatan Kedudukan Pranata Hak Servitut Dan Hukum Bertetangga Dalam Yurisprudensi, Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan, 3(1), 154-178.

Guntur, I. G. N., Suryanto, P. A. & Sudirman, S. (2009). Makna pembatasan penggunaan tanah pada sertipikat hak atas tanah di Provinsi Bali, dalam Laporan Penelitian Strategis 2009 Buku II. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional. Yogyakarta.

Limbong, B. (2012). Hukum Agraria Nasional. Jakarta: Margatetha Pustaka.

Mujiburohman, D. A. (2016). Problematika Pengaturan Tanah Negara Bekas Hak Yang Telah Berakhir. BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan, 2(2), 151-164.

Parlindungan, A. P. (1999). Pendaftaran tanah di Indonesia (berdasarkan PP 24 tahun 1997). Bandung: Mandar Maju.

Sholihah, S. A. (2018). Penyelesaian sengketa akses jalan bidang tanah pekarangan (Studi di Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman) (Skripsi DIV). Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional. Yogyakarta.

Soesangobeng, H. (2012). Filosofi, asas, ajaran, teori hukum pertanahan, dan agraria. Yogyakarta: STPN Press.

Wirandhana, E. (2017). Tinjauan Hukum Hak Servituut Jika Melintasi Tanah Milik Orang Lain. Jurnal Lex Administratum, V(6), 33-40.

Marcapada: Jurnal Kebijakan Pertanahan | Volume 1 No. 1 (November 2021)

Yusriadi (2010). Industrialisasi dan perubahan fungsi sosial hak milik atas tanah. Yogyakarta: Genta Publishing.

Halaman Web

Purnamasari, I.D. (2014, 3 Juni). Cara penyertifikatan tanah adat. Diakses tanggal 10 Juli 2021 dari https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt537ac3b737835/cara-penyertifikatan-tanah-adat/

Sukoyo, Y. (2019, 27 Februari). Cegah konflik agraria, pemerintah percepat pendaftaran tanah. Diakses tanggal 13 Februari 2021, https://www.beritasatu.com/nasional/540338/ cegah-konflik-agraria-pemerintah-percepat-pendaftaran-tanah

Wahyono (2020, 8 Maret). Sejumlah kawasan industri besar di Indonesia. Diakses tanggal 13 Februari 2021, https://ekbis.sindonews. com/berita/1548361/34/sejumlah-kawasan-industri -besar-di-indonesia

Downloads

Published

2021-11-09

How to Cite

Ishaya, N. S., Budhiawan, H., & Widarbo, K. . (2021). Implementasi Hak Servituut pada Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Kabupaten Bekasi. Marcapada: Jurnal Kebijakan Pertanahan, 1(1), 1–16. https://doi.org/10.31292/jm.v1i1.6