Penyelesaian Konflik Penguasaan Tanah HGU dengan Masyarakat di Bengkulu Utara
DOI:
https://doi.org/10.31292/jm.v1i1.2Keywords:
HGU, Land Conflict, Typology of Conflict ResolutionAbstract
The increasing number of land conflicts, particularly over HGU (Hak Guna Usaha/Right to Cultivate) land, has far-reaching implications for the community. On the one hand, the community requires land, while on the other, the company seeks to defend what they consider are their rights. Because this argument attracts others, it is necessary for a government agency to act as a referee or facilitator to resolve the resulting conflict. The purpose of this study was to identify the factors that contribute to land tenure conflicts between the community and three companies that own HGU, as well as to explain the role of the Ministry of ATR/BPN in resolving those conflicts. The data collection method used in this study was a qualitative one presented in a descriptive manner, followed by a comparative/comparative analysis of the cases. The results suggested that the conflict arose because community members were inneed of land reclaimed on HGU land, while HGU holders made a little positive contribution to the residents surrounding the plantation. With regards to this situation, the Ministry of ATR/BPN attempted to resolve it through relatively effective methods, namely acting as a mediator and negotiator, delaying the HGU extension process, and eventually distributing some of it to the community. The partial efforts made thus far have been relatively effective and provide a sense of security for the landowners.
Downloads
References
Antoro, K.S. (2013). ‘Anatomi konsep penyelesaian konflik agraria: studi perbandingan antara ranah kebijakan dan ranah perjuangan agraria’. Jurnal Bhumi No. 37, hlm 28-48.
Creswell, J. W. (2012). Research Design: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan Mixed (Edisi Ketiga). Pustaka Pelajar.
Hidayat, M.F. (2004). ‘Bentuk-bentuk Penyelesaian Konflik Reclaiming Pendudukan Tanah Dilihat Dari Hukum Tanah Nasional’, Tesis pada Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.
Konsorsium Pembaruan Agraria, (2018). “Masa Depan Reforma Agraria Melampaui Tahun Politik”, Publikasi Catatan Akhir Tahun Konsorsium Pembaruan Agraria, Jakarta.
Konsorsium Pembaruan Agraria, (2020). “Catatan Akhir Tahun 2020 Konsorsium Pembaruan Agraria, Perampasan Tanah Berskala Besar, Edisi Peluncuran I: Laporan Konflik Agraria, di Masa Pandemi dan Krisis Ekonomi, Jakarta.
Manurung, A.I. (2013). Konflik Pertanahan Antara PT. Sumbersari Petung dengan Masyarakat Penggarap di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur’, Skripsi pada Fakultas Manajemen Pertanahan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.
Miles, M.B. & Huberman, M. (1992). Analisis data kualitatif, Universitas Indonesia, Jakarta.
Mulyani, L. (2014). Kritik atas penanganan konflik agraria di Indonesia, Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan, No. 39. DOI: https://doi.org/10.31292/jb.v1i39.176; http://jurnalbhumi.stpn.ac.id/JB/article/view/176
Raco, J.R. (2010). Metode penelitian kualitatif: Jenis, karakter dan keunggulannya, Grasindo, Jakarta.
Rachman, N.F. (1999). Petani dan penguasa: dinamika perjalanan politik agraria indonesia, Pustaka Pelajar Offset , Yogyakarta.
Rachman, N.F. (2013) Rantai penjelas konflik-konflik agraria yang kronis, sistemik, dan meluas di Indonesia, Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan, No. 37. DOI: https://doi.org/10.31292/jb.v0i37.148; http://jurnalbhumi.stpn.ac.id/JB/article/view/148
Ramadhani, R.D. & Salim, M.N. (2017). Akuisisi tanah-tanah rakyat: Problem HGU PT.BMS di Rejang Lebong dan Jalan Penyelesaiannya. Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan, Vol.3, No. 1, hlm 17-34. DOI: https://doi.org/10.31292/jb.v3i1.224, https://jurnalbhumi.stpn.ac.id/JB/article/view/224
Salim, M.N., Sukayadi, Yusuf, M. (2013). “Politik dan Kebijakan Konsesi Perkebunan Sawit di Riau” dalam Luthfi, A. N. (2013). Membaca ulang politik dan kebijakan agrarian, (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2013), Yogyakarta, PPPM-STPN Press.
Salim, M. N., & Utami, W. (2019). Reforma Agraria, Menyelesaikan Mandat Konstitusi: Kebijakan Reforma Agraria dan Perdebatan Tanah Objek Reforma Agraria (1st ed.). STPN Press.
Sembiring, J. (2006). Konflik tanah perkebunan di Indonesia’. Jurnal Hukum, Vol. 13, No. 2, hlm. 279-292.
Sembiring, J. (2012). Tanah negara, STPN Press, Yogyakarta.
Sembiring, J. (2016). Hak menguasai negara atas sumber daya agraria’. Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan, Vol. 2, No. 2, hlm.119-132. DOI: https://doi.org/10.31292/jb.v2i2.65, https://jurnalbhumi.stpn.ac.id/JB/article/view/65
Setiyani, W. (2016). Tipologi dan tata kelola resolusi konflik ditinjau dari perspektif teori sosial konflik’. Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, Vol. 6, No. 2, hlm 275-299.
Sitorus, O. (2016). Penataan hubungan hukum dalam penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan sumber daya agraria: Studi awal terhadap konsep hak atas tanah dan ijin usaha pertambangan, Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan, Vol 2, No. 1, hlm. 1-11. DOI: https://doi.org/10.31292/jb.v2i1.29, https://jurnalbhumi.stpn.ac.id/JB/article/view/29
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan, pendekatan kuantitatif kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Sumardjono, M.S.W. (2008). Tanah dalam perspektif hak ekonomi sosial dan budaya, Kompas, Jakarta.
Sumardjono, M.S.W., Nurhasan, I. & Isharyanto, (2008). Mediasi sengketa (potensi penerapan alternatif penyelesaian sengketa (ADR) di bidang pertanahan), Kompas, Jakarta.
Sutaryono, (2002), Konflik pertanahan: sebuah kaca benggala’. Majalah Ilmiah Widya Bhumi No.7 tahun 3, hlm. 1-6.
Sutaryono, (2013). ‘Strategi mereduksi konflik melalui perluasan lapangan kerja dalam bingkai reforma agraria’. Jurnal Pertanahan Vol 3 No 1, hlm. 43-53.
Widiyanto. (2013). Potret konflik agraria di Indonesia, Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan, No. 37. DOI: https://doi.org/10.31292/jb.v0i37.149; http://jurnalbhumi.stpn.ac.id/JB/article/view/149
Wirawan, 2013, Konflik dan Manajemen Konflik : Teori, Aplikasi dan Penelitian , Salemba Humanika, Jakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Author
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.