Ulayat Land and Agrarian Reform Policy in West Sumatra

Authors

  • Arif Ihsan Regional Office of the National Land Agency, West Sumatra, Indonesia
  • M. Nazir Salim National Land Institute (STPN) https://orcid.org/0000-0002-4745-1656

DOI:

https://doi.org/10.31292/mj.v1i2.17

Keywords:

Ulayat land , Nagari Customary Density (KAN) , Land redistribution , Nagari Timpeh

Abstract

One of the objects of Agrarian Reform in West Sumatra is the Ulayat Land. The practice is carried out by changing the status of Ulayat Land to state land through the mechanism of release by Niniak Mamak. Ulayat Land is a plot of heritage land and its natural resources obtained from generations as regulated by local governments both in designation and utilization. This study aims to explain why Ulayat Land is used as a Land Object of Agrarian Reform (TORA) in West Sumatra and why the mechanism of giving is individually and not collectively. With qualitative methods, this study analyzes the process and mechanism of assigning TORA Objects sourced from Ulayat Land to their redistribution. This study found that the determination of Ulayat Land to be state land which was then distributed to the Domo Tribe as one of the solutions offered by the Dharmasraya Regency Land Office and approved by the Nagari Customary Density (KAN). This policy is considered the best solution to save the Ulayat Land of the Domo Tribe, West Sumatra. The author concludes, to keep Ulayat Land maintained, the redistribution mechanism can be used to save Ulayat Land because all control is still under indigenous institutions (KAN). Even de jure, these lands have been redistributed to members of indigenous communities.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfaris, M. (2016). Larangan Pemilikan Tanah Pertanian secara Absentee sebagai Wujud Pelaksanaan Landreform. Jurnal Supremasi, 6(2). https://doi.org/10.35457/supremasi.v6i2.394

Alfons, A., & Khasanah, D. D. (2021). Pelaksanaan Landreform pada Tataran Implementasi atas Pengalihan Objek Redistribusi sebelum Waktunya. Marcapada: Jurnal Kebijakan Pertanahan, 1(1). https://doi.org/10.31292/jm.v1i1.5

Aromatica, D., Nurasa, H., Widianingsih, I., & Muhtar, E. A. (2018). Analisis Kelembagaan Pemerintahan Nagari di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. JPPUMA Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik Universitas Medan Area, 6(2). https://doi.org/10.31289/jppuma.v6i2.1828

Asri Alvionita, N. M., Utama, I. M. A., & Cakabawa Landra, P. T. (2018). Penataan Kepemilikan Tanah Pertanian secara Absentee melalui Program Kartu Tanda Penduduk Eletronik (KTP-EL). Acta Comitas, 3(1). https://doi.org/10.24843/ac.2018.v03.i01.p06

Astuti, R., & McGregor, A. (2017). Indigenous land claims or green grabs? Inclusions and exclusions within forest carbon politics in Indonesia. Journal of Peasant Studies, 44(2), 445–466. https://doi.org/10.1080/03066150.2016.1197908

Azra, V. F., Ananingsih, S. W., & Triyono. (2017). Kewenangan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Ulayat Di Nagari Koto Baru Kabupaten Solok Berdasarkan Perda Sumatera Barat No.6 Tahun 2008. Diponegoro Law Journal, 6(02).

Budi Astuti, N., & M. Kolopaking, L. (2009). Dilema Dalam Transformasi Desa Ke Nagari?: Studi Kasus di Kenagarian IV Koto Palembayan, Provinsi Sumatera Barat. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 3(2). https://doi.org/10.22500/sodality.v3i2.5868

Bukhari, F. (2021). The Role of “Kerapatan Adat Nagari (KAN)” in Solving the Dispute of Communal Land. JCH (Jurnal Cendekia Hukum), 6(2). https://doi.org/10.33760/jch.v6i2.340

Citrawan, F. A. (2021). Konsep Kepemilikan Tanah Ulayat Masyarakat Adat Minangkabau. Jurnal Hukum & Pembangunan, 50(3). https://doi.org/10.21143/jhp.vol50.no3.2766

Creswell, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran (A. F. & R. K. P. (Penerjemah) (ed.); Keempat). Pustaka Pelajar.

Darmalaksana, W. (2020). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Dempo, A. A. P., Salim, M. N., & Farid, A. H. (2021). Evaluasi Pelaksanaan Redistribusi Tanah Eks Kawasan Hutan di Kabupaten Musi Rawas. Tunas Agraria, 4(1). https://doi.org/10.31292/jta.v4i1.131

Dwijananti, B. M. (2020). Reforma Agraria Untuk Masyarakat Adat: Redistribusi Tanh di Desa Senama Nenek, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.

Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. HUMANIKA, 21(1). https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075

Hidayat, Y., Febriyanto, I. I., & Nadzir, M. H. (2017). Transformasi dan Dualisme Kelembagaan dalam Pemerintah Adat Minang: Studi terhadap Nagari Pariangan, Sumatera Barat. Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review, 2(2). https://doi.org/10.15294/jpi.v2i2.9021

Kurniawati, F., Kistiyah, S., & Luthfi, A. N. (2019). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Pelaksanaan Redistribusi Tanah Bekas Kawasan Hutan. Tunas Agraria, 2(3). https://doi.org/10.31292/jta.v2i3.47

Manaf, A. A. (2009). Masalah dan cabaran tanah adat Minang di dunia Melayu Malaysia dan Indonesia (Issues and challenges of the Minang customary land in the Malay world of Malaysia and Indonesia). Geografia?: Malaysian Journal of Society and Space, 5(1).

Nugraha, S., Guntur, I. G. N., & Kistiyah, S. (2020). Penolakan Masyarakat Adat Limau Manis Kota Padang Terhadap Pendaftaran Tanah. Tunas Agraria, 3(2). https://doi.org/10.31292/jta.v3i2.106

Nurdin, I. (2017). New Value Within old Structure: The Creation of Organizational Culture of Nagari in Indonesian Decentralization Era. Sosiohumaniora, 19(2). https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v19i2.11398

Platteau, J.-P. (1996). The Evolutionary Theory of Land Rights as Applied to Sub-Saharan Africa: A Critical Assessment. Development and Change, 27(1). https://doi.org/10.1111/j.1467-7660.1996.tb00578.x

Poro, S. M., Imron, A., & Shanty, W. Y. (2021). Perlindungan Hukum Hak Tradisional Masyarakat Hukum Adat Terhadap Tindakan Individualisasi Tanah Ulayat Untuk Tujuan Komersial. Bhirawa Law Journal, 2(1).

Putra, C. D. M. (2019). Penerapan Larangan Pemilikan Tanah Pertanian secara Absentee. Jurnal Hukum Dan Kenotariatan, 3(2). https://doi.org/10.33474/hukeno.v3i2.3364

Ramdani, M. F. (2020). Implementasi Kebijakan Agraria dan Ketimpangan Penguasaan Lahan (Kasus Lahan Eks HGU di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat). Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 4(6). https://doi.org/10.29244/jskpm.v4i6.728

Rika Valentina, T., & Ekha Putera, R. (2013). Model Intervensi Negara pada Nagari di Sumatera Barat: Sebuah Analisis Pemecahan Masalah dengan Menggunakan Pendekatan Elite dan Distribusi Kekuasaan. Sosiohumaniora, 15(1). https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v15i1.8650

Rineksi, T. W. (2022). Strengthening GTRA Institutions in Responding to the Challenges of Agrarian Reform in Rejang Lebong Regency. Marcapada: Jurnal Kebijakan Pertanahan, 1(2), 105–122. https://doi.org/10.31292/mj.v1i1.10

Safitri, L., Malik, I., & Marietta, J. R. (2018). Nagari Sebagai Pranata Penyelesaian Konflik?: Suatu Kajian Tentang Kerapatan Adat Nagari (KAN) di Nagari Ketaping, Pariaman, Sumatra Barat. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 8(1). https://doi.org/10.33172/jpbh.v8i1.270

Salim, M. N. (2020). Reforma Agraria: Kelembagaan dan Praktik Kebijakan. STPN Press & Program Studi DIV Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.

Salim, M. N., & Utami, W. (2019). Reforma Agraria, Menyelesaikan Mandat Konstitusi: Kebijakan Reforma Agraria dan Perdebatan Tanah Objek Reforma Agraria (1st ed.). STPN Press.

Sastrawan, I. P. D., Guntur, I. G. N., & Andari, D. W. T. (2018). Urgensi Penguatan Hak Atas Tanah Druwe Desa di Bali. Tunas Agraria, 1(1). https://doi.org/10.31292/jta.v1i1.6

Sembiring, J. (2018). Dinamika pengaturan dan permasalahan tanah ulayat. STPN Press. http://repository.stpn.ac.id/463/1/Dinamika-Pengaturan-dan-Permasalahan-Tanah-Ulayat-1-dikompresi.pdf

Setiaji, H., & Saleh, D. D. (2014). Belajar dari Cilacap: Kebijakan Reforma Agraria atau Redistribusi Tanah. Bhumi: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 39, 387–404.

Simarmata, M. (2018). Hukum Nasional yang Responsif terhadap Pengakuan dan Penggunaan Tanah Ulayat. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 7(2). https://doi.org/10.33331/rechtsvinding.v7i2.251

Sirait, M. (2017). Inklusi, Eksklusi dan Perubahan Agraria: Redistribusi Tanah Kawasan Hutan di Indonesia (A. Choirudin (ed.); 1st ed.). STPN Press.

Sitorus, O. (2016). Penataan Hubungan Hukum dalam Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Sumber Daya Agraria (Studi Awal terhadap Konsep Hak Atas Tanah dan Ijin Usaha Pertambangan). BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 2(1). https://doi.org/10.31292/jb.v2i1.29

Syaferli, D. (2016). Penetapan Tanah Ulayat Sebagai Obyek Landreform untuk Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Tanah di Nagari Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat. Universitas Andalas.

Utama, A. S. (2017). Eksistensi Nagari di Sumatera Barat sebagai Desa Adat dalam Sistem Ketatanegaraan di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Jurnal Equitable, 2(1).

Wahyuni, H., Mujiburohman, D. A., & Kistiyah, S. (2021). Penanganan Sengketa Penguasaan Tanah Hak Adat Melalui Peradilan Adat Sumatera Barat. Tunas Agraria, 4(3). https://doi.org/10.31292/jta.v4i3.150

Wardhana, Y. S. (2020). Pelaksanaan Program Redistribusi Tanah Di Kawasan Tanah Adat Provinsi Papua. Kosmik Hukum, 20(1). https://doi.org/10.30595/kosmikhukum.v20i1.8625

Warman, K. (2017). Kedudukan Hak Ulayat dan hak Komunal dalam Hukum Agraria: Catatan atas Permen ATR/BPN No. 10 Tahun 2016 tentang Cara Penetapan Hak Komunal atas Tanah Masyarakat Hukum Adat dan Masyarakat dalam Kawasan Tertentu. 1–14. http://repo.unand.ac.id/28820/1/KEDUDUKAN HAK ULAYAT uPLOAD ULANG.pdf

Warman, K., & Andora, H. (2015). Pola Hubungan Hukum dalam Pemanfaatan Tanah Ulayat di Sumatera Barat. Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 26(3). https://doi.org/10.22146/jmh.16031

Wulandari, R. A., Sukron, M., & Efendi, R. (2020). Analisa Hukum Peralihan Hak Tanah Ulayat Kaum yang belum Didaftarkan di Kabupaten Dharmasraya. JCH (Jurnal Cendekia Hukum), 6(1). https://doi.org/10.33760/jch.v6i1.274

Yaqub, A., L. Diab, A., Djaoe, A. N. M., Riadin, R., & Iswandi, I. (2021). Dehumanisation Of Moronene Hukaea Laea Indigenous Community In Setting The Boundary Of Ulayat Rights. Al-’Adl, 14(2). https://doi.org/10.31332/aladl.v14i2.2932

Downloads

Published

2022-04-08

How to Cite

Ihsan, A., & Salim, M. N. (2022). Ulayat Land and Agrarian Reform Policy in West Sumatra. Marcapada: Jurnal Kebijakan Pertanahan, 1(2), 155–171. https://doi.org/10.31292/mj.v1i2.17